Sunday, December 29, 2019

As I was passing



As I was passing
Down the memory lanes
Everything came back to my mind
all I could see was.... yesterday.

Yesterday will never come back
Yesterday has already left us
Yesterday moulded us
Yesterday prepared us
To be the person we are today.

As I was passing
The place called home
I saw them standing
Hand in hand
Smiling broadly
Their eyes gazing 
A captured moment....

That love birds
Gave birth and raised me
Gave endless love and care
Unconditionally
Free of charge...

As I was passing
Their place of rest
My heart sank
I wished I could have done more
I wished I could have given more
But....
Yesterday was long gone
Along with the love birds
Only the memories live on
In my mind
In my heart
Al Fatihah.....


@HT56 Jalan Duku
Muar, Johor.
28.12.2019
1.30pm

Monday, December 16, 2019

Nilai airmataku.........



Hanya yang teristimewa
 dapat merasakannya.
Hanya disaat-saat tertentu sahaja
 kau bisa melihatnya.
Jiwaku kecil
Aku insan kerdil.
Sedikit kekasaran aku mudah terkucil.
Namun....bukan air mataku.
Aku bukan kememeh, ngembeng atau cengeng
tidak seperti orang lain 
air mataku ini sangat mahal
amat bernilai.
Berbanggalah jika aku menangis 
kernamu....
dan untukmu 
tetapi......ingatlah...
airmata yang menitis itu jatuh.....
dengan rasa sedih dan kesal
seiring dengan doa buatmu.
Namun, 
takutilah kamu.
Kerana derainya airmataku berserta
sumpahanku....
Aku tidak menangis buta
Aku tdak menangis tuli.
Bila perasaan terusik,
hati nulari merintih sedih...
dirobek
dihinjak
bak di siat-siat dan di carik-carik...
Jantung berdegup laju...
dab dub dab dub dab dub
fikiran melayang
 nun jauh melayang
mengenangkan masa silam
memikirkan masa hadapan
disulami dengan fikiran yang kusut
maka ketika tulah 
aku kan menangis
Namun
Aku bukan pendendam....
Setiap malam kau kumaafkan.
Itulah nilai airmataku......

Friday, December 13, 2019

Secangkir pilu menusuk kalbu



Namanya,
 melambangkan bangsaku.
Lahirnya lebih awal dari kemerdekaan,
29 haribulan Mei 1939.
Melaluinya, 
kita dikhabarkan berita dan cerita semasa
di dalam dan luar negara.
Melaluinya,
kita diberi pendidikan Bahasa Jawi.
Melaluinya,
 ramai yang boleh berkarya
dengan menulis cerpen, sajak, puisi 
pantun dan seloka.
Melaluinya,
kita mendapat berita hiburan,
berita sukan
ekonomi dan politik.
Bertapa dia menjadi kuda tunggangan politik
selamat bertahun lamanya.
Melaluinya,
ramai yang dapat menyara keluarga 
dengan bekerja keras, ikhlas, bangga 
dan dengan penuh rasa tanggungjawab
terhadap
 Agama, Bangsa dan Negara 
Bertapa banyaknya jasa kepada kita.
Namun, 
tiada yang kekal selamanya.
Rabu, 9 haribulan Oktober 2019,
Utusan Melayu terpaksa melabuhkan sauhnya.
Maka berakhirlah satu episod yang panjang 
setia ia berkhidmat kepada 
negara tercinta.
Akhirnya kau pergi jua.......
Semalam,
bilaku melawat kilangnya di Taman Shamelin,
menyaksikan hari-hari akhirnya,
hatiku menjadi sayu dan pilu.
Sedih melihat proses pemergiannya,
Sedih mengenang nasibnya,
Sedih memikirkan pengorbanannya,
Sedih memikirkan warganya.
Maka terkuburlah sebuah institusi
yang sinonim dengan bangsaku Melayu
Wahai Utusan Melayu,
kau
 sentiasa dalam ingatanku...








 Selamat Tinggal rakan sepejabatku......
.beginilah nasib 800 orang warga Utusan Melayu.





Tuesday, December 3, 2019

Insan istiewaku....



Dia...insan istimewa
Dia bukan saudara
Bukan sekadar sahabat
Tetapi dia......ibarat Adik!
Kami berlainan keturunan
Berlainan susur galur
Tiada kena mengena
TETAPI
Bagiku
Dia.....insan istimewa

Sentiasa memberi masa untukku
Sentiasa sedia membantuku
Sentiasa ceria bersamaku
Menyayangi anak cucuku
Dia...insan istimewa

Dialah segalanya
Dalam susah senangku
Dalam tangis tawaku
Ketika nun aku di atas
Dan ketika aku jatuh terjelepok
Hampir berputus asa
Dia sentiasa disisiku
Melindungiku
Pembakar semangatku
Dia...insan istimewaku
Selamanya
Dia istimewa di hatiku

Tak termampu aku membalas budimu
Namun, kau sentiasa dalam doaku
Semoga kau kekal istimewa di hatiku......


Tuesday, November 5, 2019

Cycle of life

          I know how you are feeling. I was there too. 

          I lost my Abah and followed by Mak. You feel lost without them. You'll start missing their presence, their habits, their smile, their look, their concern and their touch! In other words, without them, the world is so different even though you have your own family but they are our parents! We used to depend on them. With them around, you have someone to talk to, to give consent, to listen to our hay days and to share our happiness and sadness....parents are everything to us.....

            That morning, I met a friend who is also my neighbour who had just lost her mum. She was talking about her mum, how she passed and was surprised to see many attended her funeral. This friend of mine is the one and only child...can you imagine how lost she is now?  She cried the minute I conveyed my condolence for the loss and all the while tears came rolling down her cheek. It hurts to see her like that....really do.

          My friend, that is the cycle of life. Today you lost your mum and tomorrow our children will face the same....just a cycle of life. We have to live with it. That feeling will be with us until the end of our life. We have to move on. 

           It is a reminder to everybody, cherish the moments with your parents. Take good care of them, love them and make time for them because when they are gone, what is left are only memories. No point to get angry or upset if you do not take care of them when they are alive. Grab the opportunity to see, visit, hug and kiss them as much as you can. because if you do so, your children will do the same to you when you are old......



           

Kita bakal menyusuli mereka




Hujan malam menambah resah
Hati sepi sejak kau tiada
Semakin hari semakin rindu
Biarpun bada terpisah jauh

Bagi patah tak tumbuh lagi
Bagai hilang tidak berganti
Bagai terbawa separuh diri
Bersama pergimu yang tak kembali

Bukanlah gurauan
bukan sekadar mainan
perasaan

Apa yang tersurat
Itulah yang tersirat
Namun kurela

Dalam doaku
Kusebut namamu
Tenanglah dikau sayangku

Aku bagai musafir lalu
Menyusulmu sudahlah tentu
Di sana kasih kekal abadi
Suci dan kudus janji Illahi


nyanyian bersama Dato Ramli Sarip dan Dayang Norfaizah
(sila tekan untuk dengar lagunya)

           Setiap kali mendengar lagu ini,  fikiranku langsung melayang mengenangkan semua arwah-arwah yang telah mennggalkanku. Meraka adalah kedua orang tuaku, kedua mertuaku, nenek moyang, datuk nenek, saudara mara, sahabat handai, jiran tetangga dan kenalanku. 

           Ramai sudah shabat-sahabat yang sama menuntut ilmu di Maktab Perguruan Kuala Terengganu dari tahun 1981-1983 sudah mendahului aku dan semua TURTLES!. Sahabat-sahabat yang amat kami sayangi dan hormati telah pergi buat selamanya. Allahyarham Ali, Allahyarhamah Norlaila, Allahyarhamah Nani, Allahyarham Salim, Allahyarham Roslan dan terkini Mendiang Sreedharan. Pemergian yang tidak ada gantinya. 

          Sama-samalah kita berdoa semoga Allah mengampuni segala dosa mereka dan sama-samalah kita menyambung tali persahabatan kita dengan tidak memutuskan hubungan dengan ahli keluarga mereka . 

          TURTLES  ada mengujudkan kumpulan tadarus bulanan. Setiap orang memilih juzuk pilihan mereka dan setiap bulan kita khatam satu AlQuran. Kita sedekahlkan pahala bacaan kita untuk ahli keluarga  dan sahabat-sahabat kita yang telah meninggal dunia dan juga yang sedang diuji dengan gangguan kesihatan. Semoga usaha murni ini mendapat keberkatan Allah dan semoga bacaan kita menjadi bertambah baik. Jika ada lagi sahabat-sahabat TURTLES yang ingin turut serta dalam tadarus ini adalah digalakkan....



            Bersedialah kita semua kerana kita akan menyusuli mereka. Semoga kita semua mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat.

Tuesday, October 15, 2019

Love

         I may not be important to you,
I am not a person whom you wish I am
I have my very own strength
I survived with what I have
Happy with what I am given
Thank you, Allah.

If you think that money can buy everything
You are wrong!

But we do need money to live by the day.....

If you think that power is everything
Then you are wrong again!

But, we do need the power to earn respect.
But most of all is the need to love

With love, you will be loved
With love, you will be cared for
With love you can concur the world
With love comes  tenderness
Love gives you the energy,
the confidence
the strength

So...
stop looking up when you are up
But.....
 do look down,  so you will not stumble
and step on others...


Visiting Copenhagen, Denmark with my lovely neighbours.

Someone did ask me a question about how I can get along with my neighbours so well? I wonder why???

          Actually, it is easy. All you need to do is nothing much but just be yourself and never expect anything from your friends and neighbours. Be truthful, helpful, visit them in healthy or sickness, in happiness or sadness. Celebrate their birthdays and anniversaries together. Go out together and have some Teh Tarik Session. Or just have fun and do crazy things together.

          My neighbours and I get along very well indeed. No doubt we have hay day but too little to even think about it. As humans... that is normal...just brush it off and move on. When we have problems, first is to find solutions and when it is done, just push it aside and move on.

          I go vacations with my neighbours and families. Some people say it is impossible but this is true. We go inbound and outbound together. We share our jokes and laughter. Last year and years before, we cruised together to the Mediterranean and to The Canary Islands through Morocco. The trip was full of fun and laughter. Subhanallah. This time around we are in Copenhagen, Denmark. We will be taking The Baltics Cruise with NCL this afternoon for 9 days. so, before cruising, since we are going to board the cruise in this beautiful city, we came 2 days earlier to spend our holidays here. 








First Hotel in CPH.

Breakfast together at the hotel.


We really enjoyed our stay in Copenhagen. Just look at us!




With Karl, the SPB guide.


Check-in for the cruise.
Ports-of- calls in The Baltics.


Friday, September 6, 2019

Hujung Minggu bersama jiran dan keluarga. Ogos 2019.

       Pepagi hari, celik saja mata, anak-anak dah teringat air. Gosok gigi dan terus terjun dlm sungai.  Anak-nak Kelah juga turut gembira berenang bersama mereka.  Lihat sajalah kegembiraan yang terpancar di wajah mereka.


          Selepas solat Subuh, sebagaimana yang telah ditetapkan, semua peserta yang berminat turun ke padang Futsal LTER. Tepat jam 8.30 acara riadah bersenamrobik bersama dua orang  jurulatih professional. Pergerakan yang dilakukan adalah bersifat rendah dan relaks dan amat sesuai untuk semua peringkat umur. ua muda, dewasa dan kanak-kanak, lelaki dan perempuan sangat gigih mengikuti pergerakan yang  jurulatih. Muziknya pula sangat menarik. Ada lagi Melayu, Indonesia, Siam dan Inggeris. Pergerakannya pelbagai Cha-cha, Salsa, Zumba, Inang dan macam-macam lagi. Bukannya boleh diikuti kesemua pergerakannya tapi yang pasti badan tetap bergoyang! Syabas jurulatih LTER.
Anak kecil ini juga dapat mengikuti pergerakan senamrobik.

Kaum ibu.

Kaum bapa pun sangat sporting.

Selama sejam kami bersenam dan kemudia dihidang pula dengan sarapan yang sangat sedap..... Nasi Kerabu, Laksam, Pulut Pagi, Roti Bakar, Bubur Air dan lain-lain lagi. Mana nak letak niiii? Hahahahhah. 
Menikmati Sarapan Pagi.

Selesai makan, masing-masing dengan agenda masing-masing. Ada yang terus naik ke Air Terjun Temir dan mandi berendam di sana.



Ada yang dibawa CDS ke kebun durian dan mengenali pokok-pokok herba yang ditanam di sana. Antarannya Pokok Tongkat Ali, Mahkota Dewa dan lain-lain lagi. Penerangan yang diberi oleh CDS amat menterujakan.



Baru kenal Pokok Tongkat Ali
          Ada yang belum puas berendam di Lata Temir.  Alasan yang diberi ialah cucu nak berenang, walhalnya atok dan nenek yang lebih.....Tapi ALhamdulillah, LTER amat perihattin. Keluarga Dato Fauzi dibawa ke Latar Temir. 

Comelkannnn,,,,,,kenderaan rasmi LTER!
          Ada yang duduk bersembang di ruang makan sambil menikmati alam semula jadi.

Menikmati masakan Chef Hajjah Wan Remlah.
Tempat terbaik untuk lepak bersama adik beradik.

Jumpa duriannn....seronoknya.....budak budak pun hairan dibuatnya! hahahhha

     Setelah selesai menjalankan aktiviti masing-masing, setiap orang bersiap sedia untuk makan tengahari dan pulang. Tetapi sebelum itu, masing-masing mengambil durian-durian yang telah ditempah lebih awal untuk sibawa pulang. Ada yang beli sebiji-sebiji dan ada yang beli durian yang telah dikotakkan. Apapun, rasanya tetap rasa durian! Baunya pun bau durian!hahhahahhha.

Orang yang nak makan durian ni tak dapat datang tapi isterinya membawa pulang untuknya......




           Percutian hujung minggu bersama jiran dan keluarga amat menyeronokkan. Aktivit seperti ini bukan sahaja mengeratkan hubungan keluarga malah mrngeratkan juga ukwah sesama jiran. Ini amat penting dalam kehidupan kita khasnya apabila saudara-mara kita tinggal berjauhan. Jiranlah segalanya.

          Segala perancagan percutian ini berjalan dengan baik. Kami berharap untuk mengadakan lebih banyak aktiviti kekeluargaan dan kejiranan yang sebegini di masa hadapan. Otak sedang memikirkan lokasinya! Ada cadangan? 





Sunday, September 1, 2019

Rio Gemilang.......

           Ketika kita lena dilamun mimpi indah, ketika kita sibuk bersembang dengan sahabat handai, ketika kita sedang bergembira bersama anak cucu....rupa-rupanya di ketika itu juga pintumu diketuk.....tepat jam 10.10 minit malam.

           Osman Saidon dikunjungi Malaikat Maut kerana Allah menjemputnya pulang. Pergilah dia sendirian meninggalkan segala yang disayangi, dicintai dan segala usaha yang dia kerjakan ....segalanya. Yang dibawa bersama hanyalah amalannya semasa di dunia. 

           Osman Saidon yang aku kenali adalah seorang insan yang sangat baik, lembut dan tinggi budi bahasa, ikhlas memberi pendapat, tidak pernah bercerita buruk tentang orang lain. Dia tidak pernah mengharapkan apa-apa pun dari sesiapa tetapi dia lebih banyak memberi dari meminta! Baginya semua orang baik. Seingatku, setiap kali aku memandangnya , Osman tidak pernah lekang dari senyuman walaupun aku tahu dia dalam kesakitan.

            Osman Saidon yang aku kenali adalah seorang pengusaha kedai bunga Rio Gemilang di Rembau.  Pelbagai jenis pokok boleh didapati di premisnya. Seingat aku, sempat tiga kali aku mengunjungi premisnya itu. Tidaklah besar . Namun pilihan pokoknya banyak dan dalam keadaan sihat dan subur. Tetapi nikmat yang aku dapat ialah ilmu penanaman dan penjagaan pokok darinya. Sesungguhnya Osman tidak kedekut langsung dalam mengongsi ilmunya.

            Semalam, setelah mendengar berita sedih pemergiannya, aku langsung ke taman bungaku, menitis juga airmataku mengenangkannya. Sebak rasa dihati. Dia bukan abang, saudara tetapi dia manusia yang hebat.  Sambil mencantas dahan-dahan pokok yang aku beli darinya, aku berdoa semoga setiap helai daun dan setiap biji buah yang terhasil dari pokok itu akan dapat menyalurkan pahala kepada Allahyarham Osman. Semoga dia berbahagia di sana.

           Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahannya semasa hayatnya dan semoga Allah menempatkan rohnya bersama orang-orang yang beriman.  Bagiku, Allahyarham ibarat seorang abang yang baik. Aku pasti merinduinya.

Allahyarham Osman Saidon seorang yang rajin dan bekerja keras.

Monday, August 19, 2019

Kenangan mengamit jiwa

         Mungkin tidak ramai yang dapat merasai apa yang aku rasai. Perasaan ini hanya Allah sahaja yang tahu. Apabila sesuatu amanah kita jalankan dengan baik mengikut apa yang diarahkan, ia pasti membuahkan hasil yang baik. Percayalah.

Tiga puluh dua tahun yang lalu, ketika itu umur dua puluhan. Masih kuat bekerja, penuh tenaga dan daya pemikiran yang cerdas dan tajam. Jiwa sentiasa berkobar-kabar untuk melihat hasil yang dikerjakan.

Bergambar bersama tanpa Helmi.


Bergambar bersama tanpa Ahmad.

           Beberapa hujung minggu yang lepas, aku diperlihatkan hasil kerjaku puluhan tahun nan lalu. Enam orang ekas anak muridku dari Sekolah Rendah Ngee Heng, Johor Bahru serta keluarga mereka berkumpul di Lembah Temir Eco Resort di Raub Pahang. Kesemuanya aku didik dari sekecil Tahun Satu hingga ke Tahun Enam. Mereka adalah anak muridku dan ibu bapa mereka pula adalah sahabatku. Subhanallah....ini satu nikmat yang tak dapat aku zahirkan dengan kata-kata.

Gambar kenangan bersama Che Din Sulaiman , Wan Remlah dan Uncle Ibrahim.

          Memang tak kusangka mereka sanggup mengambil cuti dan mengumpulkan kesemua anak-anak dan isteri untuk bersamaku. Hanya Allah sahaja yang tahu bertapa ketika bersama mereka aku seolah-olah berjalan di atas angin. Setiap sahabat yang ada di situ, aku kenalkan bekas anak-anak muridku. Inilah hasil kerjaku .....Alhamdulillah.

          Masihku ingat perangai setiap seorang anak-anak muridku. Mereka adalah kumpulan murid yang baik, bekerja keras dan serius dalam pembelajaran mereka. Kini kesemua sudah dewasa dan punya pekerjaan masing-masing.  Semoga mereka berbahagia bersama keluarga mereka dan semoga hubungan ini kekal hingga ke Jannah.





          Terima kasih atas usaha murni kalian. Saya berdoa semoga lebih ramai lagi yang dapat bersama ke percutian seperti ini di masa akan datag. Terima kasih kerana memperkenalkan isteri dan anak-anak kamu kepda saya.

Saturday, August 17, 2019

Semasa kau nun jauh di Tanah Suci...inilah pengalamanku.


          Disepanjang peninggalanmu menunaikan ibadah wajibmu, aku diamanahkanmu dengan tiga orang anak-anak yang masih kecil. Inilah pengalamanku...

          Sebelum kau bertolak, kau keluar masuk hospital akibat demam Denggi dan serangan kuman. Hampir dua minggu kau direhatkan. Ketika itu, Allah sahaja yang tahu bertapa susahnya hati ini memikirkan keadaanmu. Tekanan darahmu yang sangat rendah dan amat merbahayakan dirimu...namun kecekapan para doktor dan kekuatanmu dan dengan kehendak Allah kau diberi kesembuhan . Alhamdulillah. Semasa di katil hospitallah untuk kali pertamanya kau menerima surat jemputan Haji dan masuk ke hospital buat kali kedua, suamimu pula dijemput bersama menunaikan fardhu Haji. Itulah ganjaran buatmu sebenarnya!


Keika kau menerima rwatan di unit HDU....
sebelum bertolak ke Tanah Suci,

Aafi dan Aaira.

          Selesai masalah sakitmu, satu lagi ujian dari segi kesihatan diberi kepada kita. Aafi dan Aaira pula sakit keracunan makanan yang menyebabkan mereka kerap muntah dan buang air besar sehinggakan tidak bermaya jadinya. Klinik dan hospital menjadi tumpuan kita pada ketika itu. Sekali lagi jiwaku tidak tenteram memikirkannya. Susahnya hatiku sehinggakan aku memohon agar kau meninggalkan kad insuran kepadaku tanpa menyatakan tujuannya.  

Pada hari kamu bertolak , Aaira masih lagi dalam keadaan lemah, melepek dan tidak bermaya. Aku tahu kamu suami isteri amat sedih untuk meninggalkan anak-anakmu apatah lagi dalam keadaan kesihatannya sebegitu. Aku dapat bayangkan bertapa sedih dan susah hati yang kamu berdua tanggung. Namun pada saat itu Allah Maha Mengetahui.....ditiupkanNya semangat untuk kita mengharungi saat itu dengan tenang. Bila aku memikirkannya, ujianmu ketika sebelum kau ke Tanah Suci dari segai kesihatanmu dan anak-anak, juga merupakan peluang yang Allah menyediakan Atok dan Oma untuk  menjaga anak-anakmu sepanjang kamu di sana nanti. Maha Besar Allah! Kita hanya melihat buruknya saja tanpa memandang dan memikirkan hikmah disebalik ujian tersebut. Dengan itu, anak-anak amat rapat dengan kami.

          Pemergianmu berdua ke Tanah Suci amat kami rindui. Namun tidak seorang pun dari anak-anakmu yang menangis merinduimu. Itulah kesan teknologi kini. Hari-hari mereka dapat berbicara dan bertanya khabarmu dan melihat wajahmu secara terus menerus dari sana.  Tidak seperti dahulu. kita perlu beratur panjang untuk membeli syilling (token) untuk menelefon keluarga ditanahair. Saat itu, kerinduan tidak dapat diceritakan.....kami hanya dapat mendengar suaramu dan membayangkan wajahmu dua beradik. Dalam erti kata lain, cucu-cucuku lebih amat bernasib baik.

          Benar aku adalah nenek mereka tetapi aku bukan jenis nenek yang memanjakan dan hanya mengikut kehendak cucu-cucuku sahaja. Mereka hidup denganku dengan cara yang penuh disiplin. Aku tegas memberi arahan dan serius dalam pengajaran. Setiap hari, tugasku dipenuhi dengan aktibiti bersama mereka sahaja. Aku ketepikan urusan persendirianku untuk memberi tumpuan kepada cucu-cucuku.  Bila tiba masa mereka buat salah, hukumannya pasti. Kerja rumah yang dibekalkan oleh guru mereka, aku pastikan siap sepenuhnya. Kain baju mereka siap digosok licin setiap hari dan digantung supaya memudahkan mereka memilih dan rasa seronok  berpakaian kemas ke sekolah. 

          Selesai Solat Subuh, Ammar dan Aafi akan terus mandi dan siap berpakaian sekolah yang mereka telah sediakan semalam. Sarapan pagi mereka makan bijirin dengan susu segar atau roti disapu manisan Nutella atau roti yang digoreng celup telur. Aku tidak menghidangkan makanan berat seperti Nasi Lemak atau Mee Goreng kerana khuatir ini akan menyebabkan mereka mudah lemah dan mengantuk. Bayangkan, dalam seminggu 4 kotak besar Susu Segar dan 2 kotak bijirin yang berbeza perisa! Yang penting mereka kenyang dan bertenaga. Roti.....sekali duduk sebantal kecil roti putih Gardenia. Setiap hari mesti beli baru. 

          Kemudian aku akan hantar mereka ke sekolah tetapi Aaira akan tinggal di rumah bersama Atok kerana budak kecil tu bangun sekitar jam 11pagi. Sambil memandu kedua adik beradik akan membaca sifir dan acara congak dijalankan. Masing-masing berebut menyebut jawapannya. Selesai hantar ke skolah tibalah masanya untuk  aku ke pasar dan ke kedai untuk tujuan menyediakan makanan tengahari dan malam pula. Lauk yang aku masak amat terhad. Satu berkuah dan satu lagi goreng atau bakar dan wajib ada sayur. Tiada pilihan untuk mereka. Tidak ada makna mereka untuk makan Ayam Goreng setiap hari! Syaratku adalah, makan apa yang terhidang dan pastikan tiada pembaziran. Di meja makan itulah nanti, kedua cucu lelakiku akan bercerita tentang sekolah dan rakan-rakan mereka.....yang paling celoteh ialah Aafi. Ammar pula suka mendengar dan sentiasa mengingatkanku akan kerja rumahnya....selalunya memang banyak. 



 


          Selesai makan mereka akan mandi dan main seketika sebelum sessi kerja rumah dijalankan. Ketika ini, kehadiranku amat diperlukan walaupun digeruni. Aku guru yang tegas. Selagi tidak difahami dengan betul, pelajaran tidak akan dihentikan. Ada seketika hingga 11.30 malam barulah selesai. Namun mereka tekun walaupun sesekali mereka bergurau dan bermain. Namapun budak!  Sebelum tidur, mereka kena pastikan semua buku dan perlatan pembelajaran dikemas, menyediakan uniform sekolah,mengemas bilik dan membaca buku cerita. kemudian tidur.
Solat mesti berjemaah bersama Atok dan Oma. Aaira yang sekecil 3 tahun pun solat sama. Alhamdulillah.

          Pada setiap hujung minggu, aku sediakan pelbagai aktibiti serta percutian untuk mereka. Antara tempat-tempat yang kami pergi adalah ke dusun durian Lembah Temir Eco Resort di Raub, Pahang. Dua hujung minggu kami ke sana kerana kebetulan aku ada urusan bersama teman dan jiran di tempat yang sama. Kemudian kami melawat negeri Melaka. Sambil berjalan, Atok dan Oma bercerita tentang sejarah negeri Melaka dan meloponglah ketiga-tiga mereka mendengarnya.  Sepatutnya kami ingin ke Temerloh pada salah satu hujung minggu tetapi Ammar pula tidak sihat. Demam selsema. Nasib baik dua hari sahaja. Maka kami duduk berehat di rumah sahaja. Seronok jugak! 




          8hb Ogos hari pertama filem  kartun Boboboi mula ditayangkan. Jiran kita belanja kami menonton wayang pada tayang pertama itu. Bayangkan bertapa seronoknya mereka.....aku pun sama jugak! hahhahahahaha. 


Bersama Boboboy.
 

Kami menyambut Hari Raya Aidil Adha di kampung Atok di Tanjung Malim dan oleh kerana sekolah bercuti lama, kami membawa mereka pulang ke kampung di Kedah berjumpa keluarga Asim di sana. Kami tinggalkan mereka di rumah kampung dan mereka amat gembira. Tok Wan dan Mama Tok berasa amat gembira dengan kehadiran cucu-cucu mereka. Sebenarnya mereka tidak diberitahu akan hal ini....satu kejutan untuk mereka. 






Seronok bersama Mama Rap dan Papa Arip

          Aku amat bersyukur kerana kau mempunyai sahabat-sahabat yang amat baik dan perihatin. Along Azalea dan Najiha  ada  bertanya khabar. Rumahmu yang kosong pun mereka rajin menjenguknya. Rap dan Arip pula, datang berjumpa anak-anakdan membawa merek keluar menonton wayang gambar. Sekali lagi mereka menonton filem kartun yang sama!  Semalam, sebagaimana yang telah dijanjikan iaitu, jika kerja rumah semua sudah siap dan lengkap, barulah mereka boleh berkhemah di rumah Rap di Putrajaya . Selepas solat Jumaat, kami menghantar mereka ke sana. Mula-mula Aaira seolah-olah enggan untuk ditinggalkan di sana tetapi apbila kedua abangnya ada dan kerana  ramai kanak-kanak lain menyebabkan dia teruja dan akhirnya bersetuju untuk bermalam di Putrajaya. Rindu pulakkk........Emmy ada telefon meminta izin untuk membawa anak-anak keluar makan. Oh ya, sebelum lupa , sahabatmu Bob dan isterinya datang dengan penuh harapan untuk membawa Aaira keluar makan bersama tetapi budak perempuan tu menangis tidak mahu pergi. Kesian si Bob, isteri dan anak-anak perempuan mereka terpaksa pergi tanpa Aaira.




 

          47 hari hampir kau dijangka di Tanah Suci. Tinggal beberapa hari sahaja untuk pulang dalam pelukan kami. Terima kasih kerana mempercayai kami untuk menjaga cucu kami yang bertiga ini. Aku bukan nenek yang popular tetapi mereka tahu mereka amat aku sayangi. Kami jalankan tanggungjawab dan menjaga amanah sebaik mungkin. Maafkan kami atas segala kekurangan dalam penjagaan tetapi kami sudah memberi yang terbaik mengikut kemampuan kami.


Mengikut Atok dan Oma ke Majlis Hari Lahir sahabat.

          Menjadi ibubapa muda seperti kamu, amat mencabar. Tetapi percayalah, dengan memberi tumpun dan mengorbankan kehendak diri kit untuk bersama mereka, ganjarannya amat besar! Merek akan membesar dengan penuh keyakinan diri dan sentiasa gembira. JIka mereka berbuat perkara yang betul berikan pujian dan jika membuat salah, berikan teguran.  Setiap apa yang kita lakukan bersama mereka samada bercuti, bermain, mengemas dan sebagainya, mesti diterapkan disiplin dan pengajaran. Inilah yang dipanggil pelajaran tanpa bilik darjah. Pengalaman adalah pembelajaran yang terbaik. 


Mamatok Norliah(kawan Oma) turut serta ke Kedah.


Tok Wan Adam bercuti bersama kami.
Kehadiran Nek Uwo menceriakan.

          Sepanjang masa bersama kami, kami harap bila kau pulang nanti, berilah tumpuan yang lebih kepada mereka khasnya dari segi pelajaran mereka. 


          Kita sendiri perlu mendisiplinkan diri. Sepanjang masa dengan mereka khasnya pada waktu belajar, aku letakkan telefon jauh ditempat lain. Masa untuk diriku memang aku korbankan secara total. Aku harap kau teruskan cara ini agar mereka membesar dengan penuh keyakinan, cergas, cerdas dan bijak. Masa membesarkan anak adalah masa yang saat pendek . Kalau kita alpa, mereka akan rugi. Banyak pengorbanan ibu bapa diperlukan ketika ini. 

.....Kamu boleh bersosial, keluar bersama teman dan taulan tetapi hadkan. Lapangkan masa bersama keluarga khasnya pada hujung minggu. Inilah maa yang anak isteri nanti-nantikan. Saat anak-anak seusia jagung inilah, kehadiran kedua ibubapa amat diperlukan.

.....Saat bermain, arahan diberi dengan jelas, perkataan betul digunakan, perlu tegas tetapi penuh kasih sayang. 

... Banyakkan masa mengajar dan memperbaiki kesilapan mereka dalam pembelajaran mereka. 

...Kita kena rajin bertanya soalan tentang diri, sekolah, teman-teman, alam sekeliling dan pemandangan serta tempat-tempat yang mereka pergi. Dengan ini kita aktifkan daya pemikiran mereka dan menambah perbendaharaan kata mereka. 

.....Dengar pertanyaan dan penceritaan mereka dahulu walaupun ketika itu sedang rancak bersembang bersama temanmu....utamakan anak! 

.....Kamu boleh bekerja keras mencari rezeki tambahan yang lebih, tetapi anak-anak jangan sekali-kali diabaikan.

..... Berikan makan minum yang berzat. Sentuhan masakan ibubapa adalah yang terbaik untuk anak-anak. 

          Kita tidak ada pilihan selain dari menguruskan mereka dahulu. Apa pun, merekalah teratas dalam senarai hidupmu. Anak-anak dilahirkan didunia dan kita diamanahkan menjaga mereka. 

          Inilah ceritaku sepanjang peninggalanmu. Ia merupakan pengalaman manis yang sangat menyeronokkan. Celoteh mereka menghiburkan kami. Merka adalah anak-anak kecil yang sangat baik, sopan dan bijak pandai. Bagiku, tiada yang lebih penting dari waris keturunanku. Semoga satu hari nanti, Atok dan Oma akan diingati sebagai sebahagian dari kehidupan mereka. 

          Kepulanganmu kamu nantikan. Kerinduan ini tidak mampu kami tahan lagi....Hanya tinggal beberapa hari sahaja lagi. Doa kami semoga segala urusan pulang ke Tanah Air dipermudahkan dan selamat di sepanjang perjalanan.


Abang Ammar, Abang Aafi dan Aaira